Rabu, 25 Januari 2012

MORFOLOGI BAKTERI

      

;        Baketri adalah mahluk hidup yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Untuk mengukur sel bakteri digunakan ukuran khusus yang disebut mikron atau mikrometer. (satu mikron = 0.001 milimeter). Ukuran bakteri yang biasa diteliti di laboratorium umumnya berukuran antara 0,15 sampai 1,5 µ lebar dan 1 sampai 5 µ panjang. 

Contoh:                                staphylococcus aureus                  garis tengah 0,8 – 1,0 µ
                                Vibrio cholera                                    L = 0,4 – 0,6 µ, P = 1 – 2 µ

                Suatu sel bakteri mempunyai salah satu dari ketiga bentuk dasar berikut :
-   Bentuk bulat, disebut coccus
-   Bentuk batang disebut bacillus
-   Bentuk bengkok atau spiral, disebut vibrio atau spirillium

Bentuk coccus :                                 Bentuk batang :                               
-  bulat (1)                                           -  ujung bulat (1)                              
-  bulat lonjong (2)                           -  coccoid (2)
-  seperti biji kopi (3)                       -  ujung bersegi (3)
-  seperti ujung tombak (4)          -  fusiformis (4)
                                                                -  ujung menggembung (5)
                                                                -  filament (6)

Bentuk spiral :
vibrio (1)
-  spirium (2)
-  treponema (3)
-  borrelia (4)

Susunan (formasi)
                Bakteri berkembang biak dengan cara membelah diri scara sederhana, dan setelah pembelahan banyak di antaranya yang tetap berkumpul mengelompok pada suatu tempat sedangkan yang lainnya segera memisahkan dari dan membentuk rantai, berdua-dua, dan sebagainya. Pembentukan sususnan ini tergantung dari bidang pembelahannya.

Flagella
                Flagela merupakan struktur tambahan pada sel bakteri, terlihat seperti benang dan seluruhnya terdiri dari protein. Flagela hanya di temukan pada bakteri-bakteri berbentuk batang dan spirium, tidak ditemukan pada bakteri berbentuk kokus atau filament.




1.  bakteri lofotrik: skumpulan flagel pada satu kutubnya (a)
2.  bakteri periktrikh: flagella terdapat pda seluruh permukaan sel (b)






Spora (endospora)
                Dalam bakteriologi dikenal ada dua genus bakteri yang dapat membentuk spora, yaitu genus bacillus dan famili bacillaceae (obligat aerob) dan genus clostridium dari famili clostridiaceae (obligat anaerob).
                Bakteri ini mengalami suatu siklus diferensiasi sebagain respons terhadap keadaan lingkungan sehingga membentuk struktur khusus yaitu spora yang merupakan bentuk yang resisten terhadap kekeringan (panas).
                Bila keadaan lingkungan menguntungkan maka spora akan bertunas untuk menghasilkan suatu sel vegetatife yang aktif kembali.


Di bawah ini di gambarkan beberapa tipe spora yang mungkin dibentuk :



a.       Bulat terminal dan lebih besar dari sel vegetatife
      b.      Bulat, sentrial dan lebih besar dari sel vegetatife
      c.       Bulat, subterminal dan lebih besar dari sel vegetatife
      d.      Lonjong (oval), sentrial dan lebih kecil dari sel vegetatife






Sumber        : penuntun dan jurnal praktikum bakteriologi
pengarang    : Iis Kurniati, M. Kes
MICROSOFT WORD

Berikut ini akan saya paparkan secara praktis mengenai cara pembuatan nomor halaman :
Langkah 1
Pada menu Insert pilih submenu Page Number.

Langkah 2
Jika kita ingin agar nomor halaman tampil di bagian atas halaman, maka kita pilih Top of Page , dan kita tinggal menyesuaikan keinginan kita dengan pilihan format page yang telah diberikan (tinggal di klik format nomor halaman yang diinginkan) :


Langkah 3
Jika kita ingin agar nomor halaman tampil di bagian bawah halaman, maka kita pilih Bottom of Page , dan kita tinggal menyesuaikan keinginan kita dengan pilihan format page yang telah diberikan :

Catatan :
* Sering timbul pertanyaan mengapa pada microsoft office word tidak bisa muncul  option/fitur yang memberikan halaman nomor secara otomatis?
Jawab : Hal ini bisa saja dipengaruhi proses penginstalan software kurang optimal sehingga fitur pemberian nomor halaman secara otomatis tidak kunjung muncul. Salah satu sarannya sebaiknya coba ” install ulang” software microsoft office nya.
Setelah di install ulang coba perhatikan lagi, biasanya fitur pemberian nomor halaman secara otomatis sudah bisa langsung muncul dan siap digunakan.
Selamat Mencoba

* Semoga Berhasil *

Membuat Histogram Menggunakan Microsoft Excel 2007 (Beware, SEMAM Detected)

Apa kabar read(y)er? Akhirnya saya update juga blog ini yang nggak sempet keurus gara-gara sibuk :p. Sebenernya sih kepikiran untuk nulis ini udah lamaaaa banget, tapi karena nggak ada waktu buat nulis ya jadi gini deh nggak keurus hampir satu tahun.
Dulu mungking (okkots mode:on) di SMA read(y)er udah pernah belajar statistika yang sangat amat dasar. Inget nggak? Yang disuruh ngelompokin data dan kawan-kawan. Dan tentunya pasti udah akrab dong dengan yang namanya histogram, data berkelompok, lebar kelas, panjang kelas, dan sebagainya. Sekitar beberapa minggu kemaren, gue dapet tugas dari dosen disuruh buat histogram dari data-data hasil ujian anak SMA. Maklum lah, anak pendidikan n calon guru gitu loohhh (geje mode on).
Bay de wey, daripada kita buat tabel distribusi frekuensi yang agak ribet, ternyata Microsoft Excel 2007 (selanjutnya disebut excel *bahasa persidangan mode on*) dengan Data Analysis nya telah memfasititasi kita untuk membuat histogram dengan satu kali klik. Jadi excel yang ada di PC kita itu nggak kalah ama aplikasi-aplikasi statistika semacam SPSS dkk (yaa lumayan lah).
Sebenernya nggak hanya histogram yang bias dibuat menggunakan excel, tapi banyak yang lain juga. Ada Z Test, Anova, Sampling, Regression, dan lain-lain. Bahkan, excel pun nggak ngasal dalam melakukan perhitungan karena didasarkan pada:
  • Strum, Robert D., and Donald E. Kirk. First Principles of Discrete Systems and Digital Signal Processing. Reading, Mass.: Addison-Wesley Publishing Company, 1988.
  • Abramowitz, Milton, and Irene A. Stegun, eds. Handbook of Mathematical Functions, with Formulas, Graphs, and Mathematical Tables. Washington, D.C.: U.S. Government Printing Office, 1972.
  • Box, George E.P., William G. Hunter, and J. Stuart Hunter. Statistics for Experimenters: An Introduction to Design, Data Analysis, and Model Building. New York: John Wiley and Sons, 1978.
  • Devore, Jay L. Probability and Statistics for Engineering and the Sciences. 4th ed. Wadsworth Publishing, 1995.
  • McCall, Robert B. Fundamental Statistics for the Behavioral Sciences. 5th ed. New York: Harcourt Brace Jovanovich, 1990.
  • Press, William H., Saul A. Teukolsky, William T. Vetterling, and Brian P. Flannery. Numerical Recipes in C: The Art of Scientific Computing. 2nd ed. New York: Cambridge University Press, 1992.
  • Sokal, Robert R., and F. James Rohlf. Biometry: The Principles and Practice of Statistics in Biological Research. 2nd ed. New York: W. H. Freeman, 1995.
Udeh, jangan kebanyakan teori. Mending langsung praktek :p:
  1. Jalankan Microsoft excel yang kamu punya.
  2. Silahkan masukkan data-data yang akan dianalisis menjadi histogram. Kurang lebih kayak gini:

  3. Kalo sekiranya di menu Data belum ada Data Analysis, Kamu pilih office button, kemudian klik excel options lalu pilih add-ins sehingga tampilannya kurang lebih seperti ini: (kalo ada menunya loncat ke nomor 7)

    Pada manage, pilih excel add-ins lalu klik Go
  4. Pada daftar add-ins available, kamu centang Analysis ToolPak. Lalu Klik OK

  5. Selanjutnya klik yes untuk mengistall add ins data analysis
  6. Jangan berpikiran kalau tahapan ini lagi ngistall ulang office. Walaupun mirip, sebenarnya excel kamu lagi dipasangin add-ins. Tunggu aja ampe hilang.


  7. Pada menu pilihan Data, pilih data analysis sehingga muncul daftar analysis toolnya. Lalu pilih deh histogram dan klik OK.


  8. Pada Input Range, klik tanda unik disamping isian dan blok data yang akan kita analisis. Lalu klik lagi tombol unik yang tadi

  9. Disini banyak pilihan hasil jadi histogramnya. Ada Output range kalau kita ingin hasilnya pada bagian tertentu dalam sheet aktif. Ada New Worksheet Ply kalau ingin di sheet baru. Ada new Workbook kalau ingin di workbokk baru. Kita bisa memilih Pareto, Cumulative Percentage (kalau ingin ada persentasenya) dan chart output kalau pengen ada grafiknya. Kalau saya cuman milih chart output dan new worksheet ply aja. Klik OK ^_^

  10. Dan Tadaaaaa….

    Hasilnya tidak begitu mengecewakan bukan???
    Kita bisa membuat histogram tersebut lebih baik kalau kita menentukan sendiri kelas-kelasnya dengan memasukkan range bin (yang merupakan batas atas dari tiap-tiap kelas. Kayaknya untuk tugas kuliah, kita harus ngitung sendiri kelasnya. Soalnya yang excel mah perhitungannya agak nggak mengindonesia *mengindonesia maksudnya menyukai bilangan bulat tanpa koma koma* yang menyukai angka-angka bulat atau cantik) pada isian sebelumnya. (Ini yang buat agak ribet).